Rumah Sakit Panti Wilasa Citarum

Berkembang Bersama Zaman
Rumah sakit ini mampu membaca keinginan pelanggan, sehingga terus maju dan berkembang.
Apa yang harus dilakukan, agar dapat memberikan pelayanan terbaik kepada pasien? Pertanyaan “sederhana” ini dijadikan pegangan, agar semua yang dilakukan dapat kiranya memuaskan pelanggan /pasien. Dengan cara ini, Rumah Sakit Panti Wilasa “Citarum” maju dan berkembang.
Perkembangan dapat dilihat dari tampilan rumah sakit ini, yang terletak di Jalan Citarum No.98, Semarang Timur. Bangunannya seluas 10.557 m2 tampak megah, berdiri di atas areal seluas 2,15 Ha. RS berkapasitas 185 tempat tidur dan dikelola 415 karyawan ini, bernaung di bawah Yayasan Kristen untuk Kesehatan Umum (Yakkum). Awalnya, rumah sakit ini hanya sebuah rumah bersalin di Jalan Dr.Cipto No.50, Semarang, dengan fasilitas dan kapasitas yang minimal.
“Kami terus melengkapi sarana dan prasarana, di samping merenovasi dan membangun gedung baru untuk mengintegrasikan pelayanan medik sentral. Tujuannya agar pasien dapat dengan mudah dan cepat memperoleh pelayanan dan kenyamanan,” ujar dr. Daniel Budi Wibowo, M.Kes, Direktur Rumah Sakit Panti Wilasa “Citarum” (RSPWC).
Sejak 1995, RS ini sudah dilengkapi alat diagnostik Whole Body  CT Scan, yang kemudian diremajakan dengan CT Scan (Hitachi model CT-W1000), USG dan laser mata. Pembangunandan renovasi terus dilakukan, antara lain penggantian lantai ruang pelayanan dan penunjang dengan keramik, penataan bangsal rawat inap termasuk penambahan Ruang VIP, penataan taman dan ruang operasi serta ruang hemodialisa.
Dibangun Bangsal Geriatri (12 tempat tidur) dan aula (kapasitas 300 orang). Menyusul kemudian pembangunan gedung Akademi Kebidanan 4 lantai di  Jalan Ciliwung IX/1, Semarang Timur, yang merupakan konversi dari Sekolah Perawat Kesehatan (SPK).
Sebanyak 70 dokter spesialis, masing-masingnya dilengkapi bermacam sarana penunjang diagnostik, untuk meningkatkan validitas pemeriksaan kesehatan. Klinik Umum buka 24 jam/hari, 7 hari/minggu, sepanjang tahun.
Menurut, St.Dwi Martanto dari Bagian Humas, RSPWC memiliki motto:  Ramah, Jujur, Profesional, Dipercaya. Dan Budaya Kerja yang menjadi opegangan karyawan yakni: Tanggap, Senyum, Trampil. Visinya adalah menjadi rumah sakit umum dengan tingkat pelayanan tersier pilihan utama masyarakat Jawa Tengah dan sekitarnya, khususnya kelompok menengah bawah, didasari iman Kristiani, profesionalisme, pelayanan yang holistik dan efisien. Misinya antara lain mengembangkan pusat diagnostik dan klinik kolaboratif terpadu, mengembangkan pelayanan kesehatan di rumah dan klinik satelit.
Fasilitas
Terdapat sejumlah bangsal, dengan kelas mulai VIP sampai Kelas III. Di antaranya adalah Bangsal Anggrek (perawatan untuk kasus bedah, mata dan THT. Bangsal Bougenville (perawatan untuk kasus kebidanan dan penyakit kandungan). Bangsal Cempaka (perawatan kasus penyakit dalam, psikiatri, kulit dan saraf). Bangsal Dahlia (perawatan anak ). Bangsal Eidelweis (perawatan untuk pasien dengan perhatian khusus /High Care Unit,dengan standar ICU). Kemudian Intensive Care Unit (perawatan untuk pasien yang harus dirawat intensif karena kondisinya) serta Perinatologi (untuk bayi yang membutuhkan perawatan khusus).
Ada Hemodialisa untuk pelayanan cuci darah bagi pasien gagal ginjal, yang menggunakan sistem Acetate mau pun Bicarbonate, single use & reuse. Sedangkan Kamar Operasi ada 4, dilengkapi peralatan medis mutakhir.
Pelayanan Penunjang antara lain Farmasi, Radiologi dan Laboratorium dengan peralatan modern bervaliditas tinggi (Kimia Klinik, Hematologi, Urinalisa, Imunoserologi, Parasitologi, Transudat dan Eksudat). Dilengkapi Laboratory Information System.
Ada Patient's Safety, yakni program yang menjamin keselamatan kerja karyawan, pengunjung serta pasien yang sedang dirawat di rumah sakit. Sedangkan Klinik VCT adalah pelayanan konseling dan tes HIV, bagi mereka yang beresiko terinfeksi HIV AIDS.
ISO 9001:2008 & Akreditrasi 16 Pelayanan
Untuk memberikan pelayanan terbaik kepada pasien, kompetensi SDM yang bersifat soft mau pun hard kompetensi terus dilakukan. Dilakukan pelatihan-pelatihan untuk pengembangan diri, termasuk perbaikan sistem renumerasi. Dengan SDM yang handal, pelayanan dan profesionalisme di semua lini dapat ditingkatkan dan dikembangkan secara optimal, efektif dan efisien, dengan tetap mengutamakan mutu dan profesionalisme.
Pada 2002, RSPWC menerima sertifikat Akreditasi Tingkat Lanjut 12 bidang pelayanan dari Direktur Jendral Pelayanan Medik Departemen Kesehatan RI. Akreditasi untuk 5 pelayanan (Administrasi & Manajamen, Rekam Medis, Medis, Gawat Darurat dan Keperawatan) telah diperoleh pada Desember 1997.
Seperti diketahui, penilaian pencapaian standar ini dilakukan oleh Komisi Akreditasi Rumah Sakit (KARS) Kementrian  Kesehatan RI.  Setelah mengantongi Akreditasi untuk 12 pelayanan, RSPWC gigih berjuang untuk mendapatkan Akreditasi 16 pelayanan. Tahun lalu, dilakukan survey oleh 4 surveyor Dan, akhirnya, Akreditasi lengkap dapat diperoleh. Pencapaian ini seperti melengkapi Sertifikasi ISO 9001:2000, dan Sertifikasi ISO 9001:2000 tahun II pada Mei 2008.
Diperolehnya sertifikasi dan akreditasi, membuat pihak RSPWC semakin percaya diri. Disadari bahwa tanggung jawab yang diemban semakin berat. Maka, sarana dan prasarana serta pelayanan semisal PIO (Pemberian Informasi Obat), terus ditingkatan. Dibuat kartu member; pemilik bisa mendapat berbagai keuntungan seperti diskusi dan edukasi dari para ahli. Member juga mendapat diskon khusus, pada pemeriksaan penunjang dan potongan tarif kamar.
“Keberhasilan menerapkan standar dan kemudian lulus dalam penilaian akreditasi mau pun ISO 9001:2008, adalah berkat komitmen pemilik, pimpinan rumah sakit dan seluruh civitas hospitalia RS Panti Wilasa "Citarum". Kami mencoba memenangkan persaingan melalui service excellent , kecukupun fasilitas medik dan penunjangnya,” demikian dr. Daniel.
Untuk melengkapi pelayanan, dilakukan kunjungan ke rumah (homecare) bagi pasien yang membutuhkan perawatan, baik setelah dirawat mau pun pasien yang memang membutuhkan  perawatan tertentu. Tim homecare terdiri daridDokter umum, perawat profesional, ahli gizi,  fisioterapis dan pastoral (kerohanian).
Ada klub PERSADIA (Perhimpunan Diabetisi Indonesia) di mana para diabetesi dapat melakukan kegiatan bersama dan konsultasi dengan dokter. Sedangkan untuk berkomunikasi dengan masyarakat luas, diadakan penyuluhan kesehatan ke kelompok sosial / gereja, penyuluhan via media elektronik, radio, TV, brosur dan pengobatan missal, seperti operasi katarak, bibir sumbing, operasi hernia dan Klinik VCT (HIV/AIDS).
Sejarah
Dimulai dari Rumah Bersalin di Jalan Dr. Cipto No.50, pada tahun 1966 berkembang menjadi RSB di lokasi lain. Mei  1969, diperoleh  sebidang tanah di  Jalan Citarum No.98, Semarang, yang sekarang menjadi RSPWC. Rumah sakit dibangun dengan pendanaan dari Pemerintah Belanda, diresmikan Menteri Kesehatan RI yang diwakili  Dr. Suhasan,  Kepala Direktorat Kedokteran Departemen Kesehatan RI, 5  Mei 1973.
Pada acara peringatan HUT RS.Panti Wilasa I ke-21, 5 Mei 1994, Ketua Pengurus Yakkum Cabang Semarang mencanangkan perubahan nama  dari RS Panti Wilasa I menjadi  RS Panti Wilasa "Citarum", sedangkan RS Panti Wilasa  II diganti menjadi RS. Panti Wilasa "Dr. Cipto". Hal ini  dimaksudkan untuk menghilangkan kerancuan persepsi, antara  kedua rumah sakit. Perubahan nama menjadi RS Panti Wilasa “Citarum”, Semarang, dimulai  29 Agustus 1995.

Tidak ada komentar