RSUD Prof. Dr. Margono Soekarjo
Beauty Center
Sampai Geriatri
Sesuai tuntutan jaman, rumah sakit di
Purwokerto ini membuka fasilitas layanan kesehatan untuk kalangan menengah atas.
Pasiennya terus bertambah.
Di Jalan
Gumberg No.1, Purwokerto, Jawa Tengah, terdapat sebuah bangunan besar dan
mencolok yang berdiri di atas areal seluas sekitar 7 Ha. Ini adalah RSUD Prof.
Dr. Margono Soekarjo (RSMS), yang memiliki kapasitas 519 tempat tidur, dan
selalu ramai dikunjungi pasien dari Purwokerto sendiri, dari Jawa Tengah bagian
selatan dan Jawa Barat bagian timur.
Lokasinya yang tak jauh dari pusat kota Purwokerto (Jawa Tengah), taman kota,
terminal dan stasiun serta beberapa universitas menjadikannya mudah diakses
oleh pasien yang membutuhkan pelayanan kesehatan.
Rumah Sakit
milik Pemerintah Daerah /Provinsi Jawa Tengah ini, terasa kian “meriah” dengan
kehadiran Klinic Beauty Center & Obesitas yang ditangani dokter spesialis
kulit berpengalaman. Kebutuhan untuk terlihat cantik dan langsing memang
dirasakan bukan hanya oleh kaum hawa di kota Metropolitan seperti Jakarta. Di
sisi lain, di Purwokerto dan sekitarnya juga banyak bermukim kalangan pensiunan
dan lansia (lanjut usia) dari kelas menengah atas. Maka, seperti yang bisa
diduga, begitu Paviliun Abiyasa & Pusat Geriatri seluas 3,5 Ha dibuka,
masyarakat menyambut dengan antusias. Terasa lebih pas, karena pusat pelayanan
ini menempati areal rumah sakit lama yang letaknya terpisah sekitar 1 Km dari
bangunan RSUD yang di Jalan Gumberg No.1.
Ruangan di
rumah sakit ini terbagi menjadi beberapa kelas:
VVIP, VIP A, Kelas Utama, Kelas 1, Kelas 2 dan Kelas 3. Dengan jumlah
tenaga kerja 1.100 orang, RSMS Purwokerto nyaris tak pernah sepi; BOR-nya
mencapai 70%. “Kebersamaan, itu kuncinya,” ujar dr. Chaeruddin Nur, MM,
Direktur Utama RSUD Prof. Dr. Margono Soekarjo, atas apa yang telah dicapai
rumah sakit ini. Kepada para karyawan di semua jajaran, selalu ditekankan
pentingnya memegang komitmen untuk memberikan yang terbaik kepada para
pelanggan - dalam hal ini pasien dan keluarganya. Disadari, mereka ikut
menentukan maju mundurnya institusi pelayanan kesehatan RSMS.
Semua divisi
dirangsang untuk memberikan performa kerja terbaik, utamanya tenaga medis dan
para medis/perawat. “Para karyawan dibekali 3S:
Sapa, Senyum, Santun. Hal ini kami tanamkan kepada setiap katyawan,”
ujar Dr. Chaeruddin Nur. Selain SDM (sumber daya manusia) dengan peforma
pelayanan yang maksimal, dukungan peralatan medis yang modern turut memberikan
daya tarik tersendiri bagi masyarakat.
Selain
pelayanannya, RS tipe B pendidikan ini dikenal masyarakat dengan bangunannya
yang bergaya arsitektur Romawi kuno di bagian depan. Area hijau pepohonan masih
mendominasi semua bagian rumah sakit, memberikan kesejukan bagi pasien dan
keluarga. Dekorasi ruang tunggu pendaftaran poliklinik dan rawat inap yang
baru, memberi rasa nyaman bagi pasien
dan keluarganya, sekaligus memberi gambaran bahwa rumah sakit tidak harus
menyeramkan dan minus “bumbu” bau obat yang menyengat.
Penempatan
pesawat TV flat yang besar, dimaksudkan untuk
menghilangkan kepenatan saat harus mengantri di loket pendaftaran.
Maklum, pasien RSMS tidfak hanya datang dari Purwokerto dan sekitarnya. RS ini
merupakan rumah sakit rujukan di Provinsi di Jawa Tengah.
Beauty Center
dan Obesitas
Adalah “hak” wanita
untuk terlihat cantik dann tetap langsing. Nah, di klinik ini mereka bisa
mendapat pelayanan seputar masalah kecantikan dan obesitas. Klinik didukung
dokter spesialis kulit yang berpengalaman, dibantu dokter umum. Baru dibuka
tahun 2009, klinik ini mampu menarik warga masyarakat untuk berkunjung. Mereka
percaya karena selain ada dokter spesialis kulit/kecantikan, tersedia peralatan
yang modern dan canggih. Perawatan kulit & wajah dan body sliming sangatlah diminati.
Pasien yang
datang bisa mendapatkan pelayanan pengencangan kulit, stimulasi kolagen,
menghilangkan strech mark dan
menghilangkan bekas luka akibat jerawat. Juga menghilangkan vaskularisasi
menggunakan teknologi gelombang cahaya. Dengan teknologi laser CO2, klinik ini
mampu melakukan pemotongan dan ablasi untuk menghilangkan kasus seperti:
hiperpegmentasi, kwerotosis ceboroik. “Kami sudah menambah tenaga dokter
spesialis bedah kulit handal, yang mampu melakukan tindakan-tindakan
kegawatdaruratan seperti luka terbakar, untuk memberikan pelayanan yang lebih maksimal,”
ujar dr. Chaeruddin.
Ada fasilitas
seperti body spa yang didesign untuk mengoksigenasi tubuh dan wajah, sehingga
mampu memberikan efek positif bagi kulit dan memberikan efek kulit tetap muda
(rejuvinations). Ada akupuntur sebagai terapi alternative untuk pelangsingan,
kecantikan dan kebugaran. Sedangkan tim nutrisi melayani konsultasi sehingga
pelanggan bisa memperoleh pelayanan yang lengkap dan paripurna.
Dialysis Center
Center ini
telah berdiri selama hampir 2 dekade, memberikan pelayanan kepada pasien yang
membutuhkan hemodialisis. Tercatat, RSMS merupakan rumah sakit dengan tindakan
hemodialisis paling banyak di Jawa Tengah, berkisar antara 650 tindakan
perbulan.
Pasien dilayani
di ruangan ber-AC, dengan jumlah mesin hemodialisis sebanyak 14 buah
menggunakan sistem self assessment blood
pressure. Center ini dibuka setiap hari, termasuk hari besar, dari jam
07.00 hingga 19.00 atau 2 shift.
Paviliun
Abiyasa dan Pusat Geriatri
Dimaksudkan
untuk menampung pasien kalangan menagah atas, paviliun ini bergaya modern.
“Kami mendirikan Paviliun Abiyasa untuk memenuhi permintaan pelanggan akan fasilitas rumah
sakit yang nyaman, layaknya hotel berbintang,” ujar dr. Chaeruddin Nur.
Paviliun
Abiyasa berada di atas area seluas 3,5 Ha; dulu ini merupakan bangunan lama RSU
Purwokerto sebelum pindah ke Jalan Gumberg No.1. Konsep modern terlihat pada
design bangunan paviliun. Jenis pelayanan yahg dapat diberikan:
kegawatdaruratan, one day care, rawat
jalan dan rawat inap. Pelayanan kegawatdaruratan menyediakan fasilitas ambulance 24 jam non stop, sehingga pasien dapat dilayani lebih cepat dan tepat.
Terdapat Ruang
Anthurium, yakni pusat pelayanan stroke dengan fasilitas AC, kulkas, TV, kamar
madi dalam dengan fasilitas air panas dan dingin, serta sofa bed. Tarifnya lumayan terjangkau, hanya Rp.350 ribu/hari. Ada
ruangan yang lebih murah di lantai 4 dengan fasilitas 2 tempat tidur, AC,
kulkas, sofa dan kamar mandi dalam dengan fasiltas air dingin dan panas, tarifnya Rp. 250 ribu/hari.
Yang tak kalah
menariki, terdapat lantai khusus untuk menginap keluarga pasien. Dengan
fasilitas ini, keluarga pasien terutama yang berasal dari luar Purwokerto tidak
perlu mencari hotel. Menguntungkan karena tarifnya lebih murah dibanding dengan menginap di hotel. Juga,
tersedia kantin 24 jam dengan fasilitas hot spot area, yang sangat bermanfaat
bagi mereka yang harus selalu berkomunikasi dengan relasi bisnis.
Instalasi Gawat
Darurat (IGD) di Paviliun Abiyasa, sesuai fungsinya, memberikan pelayanan dan
penanganan pasien dengan kondisi gawat darurat. Penanganan dilakukan secara
professional, cepat, tanggap, dengan dukungan tenaga medis dan perawat yang
handal serta peralatan yang cangih dan modern.
“Sesuai moto, kami siap melayani dengan sepenuh hati,” ujar dr. Chareuddin
Nur.
Fasilitas
pendukung IGD di antaranya ruang resusitasi jantung dan paru, ruang triage untuk pemilahan pasien gawat dan
tidak gawat, ruang bedah minor dan penanganan kasus kecelakaan dengan fasilitas
lengkap, ruang observasi one day care lengkap dengan fasilitas penunjang lain,
EKG monitor, devibrator, ruang pemulihan dan apotek yang buka 24 jam. Juga
tersedia layanan antar ke tempat pasien.
Sedangkan mobil ambulance menerima panggilan dan antar jemput, disertai
fasilitas pendampingan perawatan selama dalam perjalanan. Termasuk, melayani
kegiatan medis dalam acara-acara tertentu, semisal Pertolongan Pertama Pada
Kecelakaan (P3K) di Karesidenan Banyumas.
Sejarah
Rumah Sakit
Prof. Dr. Margono Soekarjo dulunya bernama RSU Purwokerto, terletak di belakang
kantor bupati Purwokerto, tepatnya di Jalan Dr. Angka No.2. Awalnya, RS ini
dibangun oleh pemerintah Hindia Belanda atau yang lebih dikenal dengan nama RS
Zending, untuk memberikan pelayanan kesehatan bagi orang Belanda dan misionaris
yang ada di Purwokerto dan sekitarnya.
Pada tahun
1985, RSU Purwokerto yang berstatus rumah sakit tipe C ditingkatkan statusnya
menjadi tipe B non pendidikan. Seiring perjalanan waktu dan perkembangannya,
pada 12 November 1995, atas prakarsa H Soepardjo Roestam yang saat itu menjabat
Gubernur Jawa Tengah, RS ini direlokasi ke tempat yang lebih luas,
reperesentatif dan lebih strategis di Jalan Dr. Gumberg No. 1 Purwokerto dan
diberi nama RSUD Prof. Dr. Margono Soekardjo Purwokerto.
Nama RSUD ini
diambil dari nama dokter bedah pertama di Indonesia yang kebetulan asli
kelahiran Sokaraja yakni Prof. Dr. Margono Soekardjo. RSUD milik pemerintah Provinsi Jawa Tengah ini
telah ditetapkan menjadi rumah sakit kelas B Pendidikan. Sedangkan sejak tahun
2008, statusnya adalah sebagai PPK BLUD (Pola Pengelolaan Keuangan Badan
Layanan Umum). (ant)
Tidak ada komentar
Posting Komentar